Dalam era di mana teknologi terus berkembang, minat terhadap aset kripto yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI) semakin meningkat. Menurut laporan terbaru dari CoinGecko, Amerika Serikat menjadi pemimpin dalam hal minat terhadap aset kripto AI, menyumbang sekitar 18,9% dari minat global dalam sektor ini. Diikuti oleh Inggris dengan 9,1%, dan Turki dengan 6,5%.


Namun, menariknya, beberapa negara di Asia Tenggara juga menunjukkan minat yang signifikan dalam aset kripto AI. Filipina, misalnya, berada di posisi ke-10 dengan 2,8% dari minat global, sementara Singapura dan Indonesia sama-sama menduduki peringkat ke-11 dengan 2,2% dari minat global. Vietnam juga memiliki minat yang cukup besar, mencapai 1,2%.


Dengan demikian, Asia Tenggara secara keseluruhan menyumbang sekitar 8,4% dari minat global terhadap aset kripto AI. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap teknologi AI di wilayah ini terus meningkat, mencerminkan tren global dalam adopsi aset kripto.


Aset Kripto AI Paling Populer


Di antara berbagai aset kripto yang berfokus pada kecerdasan buatan, ada tiga yang menonjol sebagai yang paling populer pada tahun 2024: Bittensor (TAO), Render (RNDR), dan Fetch.ai (FET). Ketiganya menarik perhatian karena memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan kinerja harga yang kuat.


Selain ketiga aset tersebut, ada juga tujuh koin AI lainnya yang masuk dalam 200 besar berdasarkan kapitalisasi pasar, antara lain Akash Network (AKT), PAAL AI (PAAL), SingularityNET (AGIX), Ocean Protocol (OCEAN), AIOZ Network (AIOZ), Nosana (NOS), dan Arkham (ARKM).


Menariknya, beberapa aset kripto AI lainnya yang memiliki kapitalisasi pasar lebih kecil juga berhasil menarik perhatian. Salah satunya adalah PaLM AI (PALM), yang menarik minat karena kaitannya dengan teknologi AI Google.


Tren yang menarik adalah bahwa sebagian besar dari 25 aset kripto AI terpopuler memiliki "AI" atau singkatan terkait dalam ticker mereka. Ini mencerminkan minat yang kuat dalam aset-aset yang terkait dengan AI. Namun, perlu diingat bahwa memiliki embel-embel "AI" dalam ticker tidak selalu menjamin popularitas, karena masih ada beberapa aset kripto dengan embel-embel tersebut yang menerima perhatian yang lebih sedikit.


Dengan demikian, minat terhadap aset kripto AI terus tumbuh, baik di Amerika Serikat, Eropa, maupun di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia. Ini menunjukkan bahwa teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap keuangan global, dan pasar aset kripto adalah salah satu wadah utama di mana potensi ini dapat dieksploitasi.


Sumber: Coingecko