Setelah kenaikan cepat sekitar 14% menyusul pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Federal Reserve AS hampir dua minggu yang lalu, kondisi tampaknya siap untuk terjadinya aksi jual besar di bitcoin (BTC). Pemilihan perdana menteri baru di Jepang pada akhir pekan lalu tampaknya menjadi pemicu.

Dalam pilihan yang mengejutkan, partai yang berkuasa di Jepang memilih Shigeru Ishiba sebagai perdana menteri berikutnya. Diketahui bahwa Ishiba mendukung rencana Bank of Japan (BOJ) untuk mengembalikan kebijakan moneter ke normal, yaitu suku bunga yang lebih tinggi. Setelah terpilih, Ishiba menyerukan pemilihan cepat yang akan diadakan pada akhir Oktober.

Sebelumnya, kenaikan suku bunga kecil oleh BOJ pada akhir Juli menyebabkan kepanikan global di pasar keuangan, termasuk penurunan bitcoin dari sekitar $70.000 menjadi di bawah $50.000 dalam beberapa hari. Kali ini, pemilihan Ishiba menyebabkan kenaikan yen dan penurunan cepat 5% pada indeks Nikkei Jepang. Penjualan ini tampaknya menyebar ke bitcoin, yang jatuh dari sekitar $66.000 menjadi serendah $63.300, sebelum pulih sedikit menjadi $63.800.

Sebelum aksi jual akhir pekan, bitcoin menikmati tren bullish yang kuat sejak pemotongan suku bunga Fed pada pertengahan September. Stimulus moneter dan fiskal China juga turut membantu pergerakan ini, dengan Shanghai Composite melonjak 8% pada Senin. Namun, beberapa indikator akhir pekan lalu menunjukkan kondisi overbought, termasuk tingkat pendanaan berjangka bitcoin yang mendekati level yang terlihat sebelum aksi jual besar pada Juli dan Agustus.


Sumber: Coindesk